Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Dengan Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 Pengambilan Keputusan Dengan Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Oleh

AHMAD ZAKARIA

Disini saya akan menyampaikan refleksi dengan menggunakan model 4F atau 4P yaitu Facts (Peristiwa), Filing (Perasaan), Findings (Pembeajaran)  dan Future (Penerapan)

 

1.  Facts (Peristiwa)

Modul 3.1 dengan materi Pengambilan Keputusan Dengan Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Perjalanan mempelajari modul 3.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 2. Kegiatan diawali dengan pre-test, selanjutnya seperti pada modul sebelumnya Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).

Dimulai pada Kegiatan pertama adalah "Mulai Dari Diri". Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Pertama kami diminta untuk melakukan survey lingkungan dengan dihadirkan satu studi kasus dan kami harus mampu melakukan analisa secara mandiri jika kami menjadi kepala sekolah.

Kemudian memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur Eksplorasi Konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk mendalami konsep pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Disini kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral dan kami mengisi pertanyaan agar kelak kami terbiasa melaksanakan pengambilan keputusan. Kegiatan ekplorasi konsep juga diakhiri dengan forum diskusi dimana kami melakukan analisa terhadap kasus yang ada di LMS.

Memasuki alur ketiga yaitu Ruang Kolaborasi. Fasilitator kami yaitu Ibu Evita membagi beberapa kelompok. Selanjutnya kami melakukan kegiatan Vicon melalui Gmeet dengan melakukan diskusi kelompok. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Ruang Kolaborasi pertama kami melakukan diskusi untuk membahas kasus dilema etika yang diambil dari salah satu kelompok. Pada Ruang kolaborasi kedua  kami melakukan diskusi kelompok dengan mempresentasikan hasil tugas kelompok kami, selanjutnya kelompok lain melakukan analisa dan memberikan pertanyaan seputar kasus yang kami analisa dan dipresentasikan. Selanjutnya hasil tugas kelompok kami unggah di LMS sebagai tugas Ruang Kolaborasi.

Alur yang keempat yaitu Demonstrasi Kontekstual kami ditugaskan untuk melakukan wawancara kepada 2 kepala sekolah mengenai kasus dilema etika yang terjadi di sekolah mereka. Salah satu kepala sekolah yang harus diwawancarai adalah kepala sekolah tempat saya bertugas dan Sekolah Terdekat yaitu SDN Jayasakti 05. Disini kami melakukan wawancara dan diambil foto, serta kami melakukan analisis dengan dikaitkan dengan pemahaman yang kami dapat dalam mempelajari modul ini.

Alur yang kelima adalah Eloborasi Pemahaman yang diawali dengan membuat pertanyaan. Selanjutnya Vicon Elaborasi Pemahaman bersama instruktur.

Dan yang terakhir yaitu alur yang keenam adalah Koneksi Antar Materi, mengaitkan materi pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi yang telah didapatkan pada modul sebelumnya. 

Alur terakhir dari alur merdeka adalah Aksi Nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak diminta untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP dan akan mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata tersebut bersama pendamping pada saat pendampingan ke-5 mendatang.

 

2.   Feelings (Perasaan)

Perasaan saya diawal mempelajari modul 3.1 ini saya merasa bahwa kegiatan pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang sering saya lakukan disekolah. Mengingat saya sering menghadapi masalah yang terjadi pada siswa. Selain itu saya juga pernah mengalami masalah yang dilema dan harus berbenturan dengan kepentingan lain. Saya membayangkan jika saya menjadi pemimpin, tentu sangat berat dalam mengambil keputusan dalam konteks dilema etika, mengingat dalam dunia pendidikan begitu banyaknya masalah yang kompleks yang terjadi di lingkungan sekolah. Namun saya sangat senang dan bangga mengikuti dan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari modul ini, karena disini saya melakukan praktek wawancara terhadap kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan dan saya mendapatkan ilmu baru dalam pengambilan keputusan dengan belajar langsung dari kepala sekolah tersebut.

Dalam wawancara yang dilakukan, ternyata jawaban mereka sangat beragam namun tetap dalam konteks yang sama. Disini saya melihat bahwa tugas Kepala Sekolah sebagai manajer harus mampu mengambil keputusan dilema etika secara bijaksana dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Sekolah. Pada modul ini saya banyak mendapatkan pencerahan dan pengetahuan dalam menghadapi berbagai kasus dengan pengambilan keputusan yang bijaksana dan tidak merugikan pihak apapun.

 

3.   Findings (Pembelajaran) 

Pembelajaran yang saya peroleh dalam modul ini yaitu kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu apa permasalahan yang dihadapi apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral.  jika termasuk dalam dilema etika, maka 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan perlu diterapkan. Hal yang terpenting dalam pengambilan keputusan adalah bahwa keputusan tersebut harus berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal,  berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.  Apabila pengambilan keputusan sudah didasarkan pada hal di atas,  maka kita tidak perlu ragu pada keputusan yang telah diambil.  Yang terpenting adalah kita harus melakukan kolaborasi dengan berdiskusi bersama stakeholder yang ada. Hal yang menurut saya di luar dugaan adalah opsi trilema yang memunculkan solusi kreatif dalam pengambilan sebuah keputusan. Disamping itu dalam modul ini ternyata ada prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam pengambilan sebuah keputusan.  prinsip-prinsip yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan yaitu: (1) Berpikir berbasis akhir (End basid thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule basid thinking) dan (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care basid thinking).

4.   Future (Penerapan)

Rencana kedepannya jika saya menghadapi permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral, maka saya akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut, agar keputusan yang diambil bernilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan membawa kemaslahatan bagi semua orang.


Sekian dan Terima Kasih, Salam Guru Penggerak, Salam Guru Hebat, Guru Bergerak, Indonesia Maju

Komentar

Postingan Populer